Translate

Kamis, 23 Oktober 2014

Mesin Waktu (Time Machine)


It’s been an honour for me to take pictures of my friend’s poems book. Meitha KH wrote a poems book entitled “Mesin Waktu” (Time Machine). “Mesin Waktu (Time Machine)” is an anthology of 49 poems written between 2002 – 2012. Meitha KH is well-knowned as a presenter at MQTV and a writer for several articles and publications. We can read more about her on her blog at : http://meithakh.blogspot.com
Soni Farid Maulana, who wrote the “Mesin Waktu” introduction, told that Meitha’s poems were talking about love in socio-religious and even more, in mystical-religious point-of-view. Soni said that Meitha’s poems were very personal, simple, but full of meanings and nuances. Well, I couldn’t make any judgement or review about the content of “Mesin Waktu” because I don’t have a literature background and I’m not a valid and reliable person to make any assessment about poetry.
What I could do was just trying to produce a still-life photography about this book. This poems anthology related with ‘time’ so I configured its visual with “time-related” accessories. I used a clock and a calendar (which then I made some cuts of the calendar) and I set them on a multi/still-life table. I used a variety set of lighting by using 2 softboxes and a halogen lamp. (Zakaria Lantang)

Lomba Menggambar dan Mewarnai




Dalam rangka hari ozon internasional beberapa teman menggelar acara lomba menggambar dan mewarnai. Menjadi juri dalam acara tersebut merupakan pengalaman yang menyenangkan buat saya. Dapat menikmati kreatifitas anak-anak bangsa yang luar biasa. Antusias dan dukungan orangtua para peserta pun sangat terasa, Acara ini digelar pada tanggal 21 September 2014 bertempat di ruang terbuka Taman Cilaki Bandung.

Pasir Putih Pantai Sawarna - Pikiran Rakyat 6 September 2014




Siapa sangka, di daerah Bayah, perbatasan antara Propinsi Jawa Barat dan Banten ini, terdapat pesona alam yang tersembunyi. Ya, pantai Sawarna. Pantai dengan panjang sekitar 65 kikometer  ini merupakan  surga yang tersembunyi di laut selatan. Siapa sangka pula, jika kita meneruskan perjalanan sekitar 1,5 jam dari Karang Hawu Pelabuhan Ratu ini, kita bisa menemukan pantai tersebut. Pantai dengan hamparan pasir putih dan bersih, dengan air laut yang jernih, dan gulungan ombak menderu-deru ke sudut kalbu, menenangkan hati dan menyegarkan pikiran.
            Pantai Sawarna ini berada di wilayah Kampung Gendol. Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Pantai pemilik debur ombak yang indah ini berjarak sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung atau sekitar 4 jam dari kota Sukabumi.  
            Menuju Pantai Sawarna bukan merupakan perjalanan yang sulit. Setelah melewati Pelabuhan Ratu dari arah Sukabumi, kita dapat melanjutkan perjalanan sekitar 1,5 jam. Jika kita menggunakan kendaraan umum, kita bisa berhenti di pinggir jalan utama menuju pantai Sawarna. Tersedia jasa ojek di situ dengan jarak tempuh 12 km. Sesampainya di desa Sawarna, kita akan menyusuri sebuah gang  dengan melewati jembatan gantung, lalu kita diharuskan membayar karcis seharga lima ribu rupiah. Di situlah pusat wisata Pantai Sawarna. Dan di situ pula penginapan-penginapan kecil mulai terlihat dan lautan biru semakin tampak.
            Pantai Sawarna, pada mulanya dikunjungi oleh wisatawan asing dari Amerika, Australia, Jepang dan Korea. Kebanyakan wisatawan tersebut  gemar bermain Surfing (berselancar), mereka berangkat dari arah Pangandaran menggunakan kapal kecil dan menemukan pantai ini. Terkagum-kagum dengan keindahan pantai dan pasir putihnya yang masih perawan, akhirnya para wisatawan asing itu menceritakan tentang Sawarna kepada teman-temannya. Selain ombaknya yang menantang untuk bermain surfing, di Pantai ini juga terdapat karang yang tinggi, yang dikenal dengan nama “Karang Taraje”. Sejak itulah, banyak wisatawan asing yang datang ke pantai ini, dan sejak itu pula, penduduk sekitar mulai mengelola pantai tersebut dan membuat beberapa penginapan atau “Home Stay”.
            Untuk penginapan atau homestay, harga yang ditawarkan cukup beragam. Mulai dari 150 ribu sampai 350 ribu rupiah. Tergantung fasilitas yang akan kita pilih. Pemilik penginapan menyediakan tempat tidur, kamar mandi, kipas angin, dan AC. Untuk urusan makan, pemilik penginapan juga menyediakan makan 3x sehari. Kita bisa memilih makan di tempat penginapan atau membeli terpisah di kedai makan dekat pantai Sawarna.
            Bukan hanya kawasan itu saja yang tersedia di Sawarna. Sekitar 7 km dari depan gang, kita bisa menemukan  penginapan yang lain yang dibangun di sisi pantai tanpa perlu membayar karcis. Hanya saja, di kawasan itu tidak begitu ramai. Rata-rata, para wisatawan memilih untuk tinggal di pusat kawasan utama untuk berselancar dan menikmati keindahan pantai.
            Meskipun pantai Sawarna belum dikelola oleh pemerintah propinsi, masyarakat setempat sudah mulai membangun daerah pariwisata tersebut. Hampir seluruh penduduk sekitar pantai, membangun penginapan kecil dan kedai-kedai makan di pinggir pantai. Kita dapat menikmati berbagai jenis ikan laut yang masih segar; seperti kepiting, bawal, udang, cumi, dan lain-lain.
            Lantas, apa saja yang dapat kita temukan di daerah tersebut? Ternyata banyak keindahan yang dapat kita resapi di daerah ini. Selain keindahan pantai dan pasir putihnya, kita juga dapat berkeliling untuk melihat gua dan karang. Salah satu karang yang cukup terkenal adalah Karang Taraje. Di Karang ini, Anda dapat memandang pantai dengan bentangan karang yang besar dan luas, juga cekungan karang yang membentuk kolam di antara sela karang. Cekungan tersebut berisi ikan yang sering dijadikan tempat memancing oleh penduduk setempat. Hal lain yang dapat kita temukan adalah agrowisata di area pesawahan. Kita dapat mencari batu-batu hias di sungai Cisawarna, mengunjungi tempat pelelangan ikan, melakukan panjat tebing, atau menuju suaka alam yang terletak di sebelah timur desa Sawarna.
            Nah, menarik bukan. Ternyata, masih banyak keindahan alam di pulau Jawa yang bisa kita nikamati dan kita syukuri keindahannya. Tempat ini cocok untuk liburan Anda  bersama teman-teman atau keluarga, bahkan bagi pasangan yang baru menikah dan ingin menikmati bulan madu.