Translate

Selasa, 08 Juli 2014

Buka Puasa di Kawasan Punclut (Pikiran Rakyat, Juli 2014)




Di tengah hiruk-pikuknya perkotaan dan pekerjaan, menyebabkan kita membutuhkan suasana yang berbeda. Suasana yang dapat menyegarkan badan dan pikiran. Suasana yang menghilangkan penat dan jauh dari kebisingan. Kebutuhan-kebutuhan untuk menyeimbangkan kehidupan itu, bisa kita dapatkan dengan memilih tempat yang tepat. Tempat yang mengalirkan sejuknya angin dari dedaunan dan pemandangan yang begitu hijau. Tempat dimana kita bisa menikmati cahaya matahari yang tenggelam di senja hari. Tempat yang menyediakan makanan tradisional dengan cita rasa pedesaan. Ya, dimana lagi kalau bukan di kawasan Puncak Ciumbuleuit Utara.
            Kawasan yang dikenal dengan sebutan Punclut ini terletak di dataran tinggi Ciumbuleuit. Berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Bandung, atau hanya 3 kilometer dari pusat perbelanjaan Cihampelas. Jika Anda tidak membawa kendaraan, tidak perlu khawatir. Anda bisa menggunakan angkot jurusan Ciumbuleuit dan membayar ongkos sebesar tiga ribu rupiah. Dari pertigaan Ciumbuleuit, Anda bisa menyewa ojek dan membayar sekitar 10 sampai 15 ribu rupiah. Untuk Anda yang ingin lebih sehat, dari pertigaan tersebut Anda bisa berjalan kaki ke kawasan Punclut.
            Setibanya di sana, Anda akan menjumpai warung-warung makan berjajar sepanjang jalan. Warung-warung yang terbuat dari kayu dan bambu itu sengaja dibuat lesehan yang beralaskan karpet, agar pengunjung dapat makan dengan santai. Persis seperti ketika kita duduk di bale-bale dan memandang bukit berhias sawah dan kebun. Sambil menikmati makanan khas Sunda, kita juga bisa menyegarkan tenggorokan dengan sajian es kelapa muda.
            Makanan yang tersedia di kawasan Punclut ini mayoritas makanan khas Sunda, seperti; nasi timbel, ayam bakar, pepes ikan, tahu, tempe, ikan asin dan sambal. Tersedia juga lalapan dan sayur asem. Dengan harga yang relatif terjangkau, kita bisa menikmati ini seperti masakan rumah. Untuk anda yang ingin menikmati makanan lain, tak perlu khawatir, beberapa restoran juga memiliki menu tambahan lain.
            Warung-warung dan kafe di kawasan ini dibuka setiap hari. Mulai jam Sembilan pagi sampai jam sepuluh malam. Tapi jangan salah, beberapa warung tenda ada yang buka sampai 24 jam. Di warung-warung ini kita dapat mendengar alunan musik yang mengalun jika malam menjelang.
            Lantas bagaimana jika kita ingin menyelenggarakan acara di kawasan ini? Tentu saja di Punclut terdapat restoran yang menyediakan fasilitas tersebut. Salah satunya adalah Rumah Jati Bono. Restoran dengan bangunan yang terbuat dari kayu ini memiliki dua lantai. Di lantai satu, tersedia beberapa sofa dan kursi rotan, sedangkan lantai dua dibuat dengan konsep lesehan beralaskan tikar. Restoran ini bisa disewa untuk beberapa acara seperti pernikahan, meeting, ulang tahun, dan lain-lain. Dengan tambahan halaman belakang yang terbuka, tempat ini sangat cocok untuk acara kumpul-kumpul, baik dengan gaya outdoor maupun indoor.
            Nah, tunggu apalagi. Untuk Anda yang ingin menikmati makanan tradisional dengan suasana yang alami, kita bisa segera menuju ke sana. Apalagi di bulan Ramadhan ini, cocok untuk menyelenggarakan acara buka puasa bersama keluarga atau teman-teman.
           
           



1 komentar:

  1. Warung Jati Bono sih emang punya pemandangan bagus dilantai bawah mas, tapi kalo kita naik ke lantai dua pemandangan ke arah timur yg tampak hanya torn air. Dan yg bikin saya sangat kecewa adalah pelayananya yg ngaakkkk bwanget, nih liat disini mas http://kuliner-kuliner-bandung.blogspot.com/2015/04/rumah-makan-jati-bono-punclut.html

    BalasHapus