Translate

Senin, 17 Maret 2014

Sajak-sajak Meitha KH - Pikiran Rakyat, Maret 2014



Sajak-sajak Meitha KH

Aku Ingin Mencatat Namamu Sekali Lagi: Indonesia!

Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
Sekali lagi!
dengan getah jantung pisang
dengan  sisa pembakaran
dengan Rumput-rumput usang
dengan lumpur di dasar kolam
dengan hitamnya bambu, lembapnya kayu,
dan abu tembakau

Aku ingin mencatat namamu sekali lagi

meski darah mencuat, meski ternak di ladang pucat                                                             
meski banjir demi banjir merata dan memuncak
meski getar dan debar bumi di belahan manapun bergolak
meskipun pemimpin-pemimpin negeri ini berpesta dengan semarak

Aku ingin mencatat namamu sekali lagi

sambil melempar benih peperangan
sambil mengulum buah kecemburuan
sambil merangkai bunga perpecahan
sambil menyiram kawan dan lawan

agar semuanya menjadi kebun, menjadi taman,
menjadi surga dalam dunia yang semakin serampangan

Aku ingin mencatat namamu sekali lagi

di antara debur-debur pantai
di liuk gunung-gunung gersang
di sepanjang jalan berlubang
di sela gedung runtuh sebab penuh keangkuhan

Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
Hanya sekali lagi!

Bandung, 2014




 Sajak-sajak Meitha KH


Ilusi


I
Semburat langit menyergap jantungku
pada matamu, barangkali akan kutemukan gerbang perhentian
Aku yang setia dengan kenangan,
lagi-lagi putus asa dengan potret-potret lama
II
Ini kamar masa depan
ranjangnya berderak tak karuan
merekam setiap ketakutan
lalu kita gugup membaca bayangan
Kau kabur, aku mengabur
Kau terkapar, aku kelakar
Kau menepi, aku menyepi
III
Langit temurun sunyi
Kita pelan-pelan berhenti
Kita lambat laun mati

Bandung, 2014







Tidak ada komentar:

Posting Komentar