Sajak-sajak Meitha KH
Aku
Ingin Mencatat Namamu Sekali Lagi: Indonesia!
Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
Sekali lagi!
dengan getah jantung pisang
dengan sisa
pembakaran
dengan Rumput-rumput usang
dengan lumpur di dasar kolam
dengan hitamnya bambu, lembapnya kayu,
dan abu tembakau
Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
meski darah mencuat, meski ternak di ladang pucat
meski banjir demi banjir merata dan memuncak
meski getar dan debar bumi di belahan manapun
bergolak
meskipun pemimpin-pemimpin negeri ini berpesta
dengan semarak
Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
sambil melempar benih peperangan
sambil mengulum buah kecemburuan
sambil merangkai bunga perpecahan
sambil menyiram kawan dan lawan
agar semuanya menjadi kebun, menjadi taman,
menjadi surga dalam dunia yang semakin serampangan
Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
di antara debur-debur pantai
di liuk gunung-gunung gersang
di sepanjang jalan berlubang
di sela gedung runtuh sebab penuh keangkuhan
Aku ingin mencatat namamu sekali lagi
Hanya sekali lagi!
Bandung, 2014
Sajak-sajak Meitha KH
Ilusi
I
Semburat langit menyergap jantungku
pada matamu, barangkali akan kutemukan gerbang perhentian
Aku yang setia dengan kenangan,
lagi-lagi putus asa dengan potret-potret lama
II
Ini kamar masa depan
ranjangnya berderak tak karuan
merekam setiap ketakutan
lalu kita gugup membaca bayangan
Kau kabur, aku mengabur
Kau terkapar, aku kelakar
Kau menepi, aku menyepi
III
Langit temurun sunyi
Kita pelan-pelan berhenti
Kita lambat laun mati
Bandung, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar